9/11/2009

ASURANSI MARITIM

Dalam sebuah pelayaran sering kali kita berhadapan dengan cuaca yg kurang bagus. walaupun saat di pelabuhan pemberangkatan semua cargo sudah di lashing dengan baik pintu pintu kedap air dan pelengkapan yg lain telah di aman kan, tetapi di karenakan cuaca yg buruk sehingga menghambat jalananya pelayaran kita. bisa saja. lashingan yg sudah kuat akan terbuka dan otomatis barang muatan akan bergerak sehingga menimbulkan kerusakan pada kapal dan muatan. jika terjadi peristiwa macam ini yang harus kita siapkan adalah  dokumen penyangga atau sebagai back up kita saat tiba di pelabuhan singgah.

AMBEIEN/WASIR

Semua penyakit memang sulit untuk di hindari jika tiba waktunya, dia pasti datang. selama aku kerja dan  kumpul dgn kawan kawan sesama pelaut di atas kapal  banyak ku dapatkan dari mereka  yg  terkena dengan penyakit ini. mungkin kerjanya  terlalu berat buat ABK atau mungkin juga kebanyakan duduk  buat perwira prwiwa diatas kapal saat melaksanakan dinas jaga laut atau mungkin juga karena hal yg lainnya. untuk mengenal lebih jelas lagi tetang ambeien maka aku jabarkan di bawah agar dapat bermanfaat buat para pelaut.

Bila rasa bosan melandah rumah tangga

Rasa bosan pasti pernah singgah dalam kehidupan rumah tangga Anda. Bahkan mungkin suatu waktu akan datang kembali. Perasaan bosan itu ibarat gelapnya malam yang memang harus Anda lalui untuk kemudian Anda menikmati indahnya pagi dan hangatnya mentari.



Rasa bosan dalam kehidupan berumah tangga adalah wajar, mengingat memang tidak ada yang sempurna dalam kehidupan di dunia ini. Maka setinggi apa pun prestasi, kebaikan atau keistimewaan, selama masih ada di dunia, pasti memiliki kelemahan dan kekurangan. Artinya seistimewa apapun pasangan hidup Anda, pasti punya kekurangan. Akibatnya kebosanan-kebosanan menyergap kehidupan rumah tangga Anda. Tiba-tiba Anda merasa bosan pada keadaan rumah, bosan terhadap penampilan pasangan, bosan terhadap keadaan anak-anak, atau bosan menghadapi segala permasalahan rumah tangga.

Rindu Ayah

Seraut wajah penuh gurat. Membuatku selalu teringat larik Ebiet G Ade,

Di matamu masih tersimpan selaksa peristiwa
Benturan dan hempasan terpahat di keningmu
Kau nampak tua dan lelah, keringat mengucur deras
Namun kau tetap tabah
Meskipun nafasmu kadang tersengal
Memikul beban yang makin sarat
Kau tetap bertahan



What should I say about him?
Sedari kecil, aku tak terlalu dekat dengannya. Lumrah mungkin, karena seorang anak memang biasanya lebih dekat dengan ibunya. Sosok wanita yang senantiasa hadir di rumah, membimbing anak-anaknya.

Aku tak terlalu dekat dengannya. Sosok itu selalu pergi pagi pulang sore. Setiap beliau tiba, selalu kucari, adakah ia membawa bingkisan bagiku? Dan ibuku senantiasa menyuruhku menyiapkan makan baginya. Sebuah permintaan yang selalu kupenuhi sembari enggan menggelayuti jasad. Sebuah sikap yang selalu kusesali hingga saat ini.

Nak, Inilah Sekolahmu: Alam semesta

Nak, Inilah Sekolahmu: Alam semesta

Perempuan itu berjalan mengitari kebun kecilnya, kehamilannya menua membuat langkahnya tertatih. Maha benar Allah saat manusia di perintahkan menghormati ibunya. “Ibumu mengandungmu sembilan bulan dengan kepayahan yang bertambah-tambah”.
Sejenak ia berhenti dan mengehembuskan nafasnya, ditatanya lagi pot-pot kecil. Dia tersenyum sambil berkacak pinggang. Hhhfff…Benih akan bertumbuh menjadi pohon, berbunga dan berbuah. Memberi manfaat.

“Nak, kau dengar kan? Gemericik air yang kusiramkan di tanah berisi benih tadi?”
“..itulah kau sayang. Aku membentukmu sejak disini” . Dielusnya perut buncitnya, kemudian dibiarkannya semua letih berseteru membentuk pegal yang menyemut di kakinya. Ayunan didepan ‘padepokan kecil belakang rumah’ menjadi tempatnya bersantai. Allah memberikan pahala padamu wahai perempuan, surga! Dan kau mudah meraihnya dengan kesabaran.Sebagai istri terlebih sebagai ibu.

“Nak, kau ingin aku memperdengarkanmu apa? Sederet musik klasik yang katanya mencerdaskanmu? Sebentar, Nak… ada yang akan membentukmu lebih cerdas dan kau takkan bosan”

Makna Sebutir Perhatian

Makna Sebutir Perhatian


Tumbuhnya rasa cinta relatif mudah. Yang sulit adalah merawat agar cinta dan kasih sayang kita terus membara. Itulah yang terjadi dalam perjalanan rumah tangga. Biduk kapal yang diawali dengan cinta terkadang harus kandas akibat cinta dan kasih sayang antara suami istri menguap. Entah kemana.
Sepotong pengalaman diceritakan oleh sang pelaut , sebut saja begitu :


Malam sudah sangat larut. Sayup-sayup desing kendaraan masih tetap terdengar. Namun tetap saja sepi memeluk sekujur rumah itu.sang pelaut beranjak dari pembaringan. Ia memutuskan untuk membasuh wajahnya dan tahajud. Pria yang sehari-hari berlayar berbulan bulan di atas kapal yg besar ini berpikir mudah-mudahan qiyamulalilnya malam ini bisa membuat dirinya lebih tenang.

Ternyata benar. Basuhan air wudlu dan bertemunya kening dengan sajadah membikin hati dan perasaanya lebih tenang. “Alhamdulillah, setelah tahajud ada ketenangan. Bak segayung air menyirami tanah yang tandus,” ceritanya kepada sahabat. Padahal, jangka masa tiga setengah jam sebelumnya, hati dan pikirannya sarat gelisah dan gundah gulana. Matanya pun kering mengusir kantuk.

BERNAVIGASI DALAM CUACA BURUK

1.1 Navigasi dalam Cuaca Buruk
1.1.1 Defenisi
Navigasi dalam cuaca buruk pada prinsipnya berarti navigasi dalam cuaca dan kondisi laut dimana kecepatan angin lebih dari 6 pada skala Beaufort dan ketinggian ombak lebih besar dari 4 meter

1.1.2 Perkiraan dan pengambilan keputusan dalam menghadapi cuaca buruk


a. Dalam pelayaran, mualim jaga harus mengadakan pengamatan cuaca dan kondisi laut setiap jam sekali dan mencatat pengamatan tersebut di dalam log book deck
b. Mualim jaga yang bertugas harus berusaha untuk memperoleh data yang berhubungan dengan cuaca dan kondisi laut dengan VHF, GPS atau alat-alat lain yang diinginkan. Data cuaca yang diterima harus dengan segera dilaporkan kepada Nakhoda

INSTRUCTION TIME LEAVE PORT

A. INSTRUCTION TIME LEAVE PORT
1. Division of Duty

a. Owner Master command ship in bridge.
b. Chief mate assist Master in bridge

2. Inspection Before Leaving Port
Master have to accept report of  amount of cargo and check equipment of preparation leave port according to procedure. Ship may not leave port till Master decide ship ready for sailing.
Things following which must be checked, to be noted and kept :



a. Check equipment and readiness of crew.
b. Accepting information of officer in charge of about other wafting goods and cargo which lionized
c. Situation of ship building, engines, draining system [in] deck, steering gear, equipment clinch, equipment of anchor, safety appliances, equipment of radio, equipment of other equipment and navigation