9/11/2009

AMBEIEN/WASIR

Semua penyakit memang sulit untuk di hindari jika tiba waktunya, dia pasti datang. selama aku kerja dan  kumpul dgn kawan kawan sesama pelaut di atas kapal  banyak ku dapatkan dari mereka  yg  terkena dengan penyakit ini. mungkin kerjanya  terlalu berat buat ABK atau mungkin juga kebanyakan duduk  buat perwira prwiwa diatas kapal saat melaksanakan dinas jaga laut atau mungkin juga karena hal yg lainnya. untuk mengenal lebih jelas lagi tetang ambeien maka aku jabarkan di bawah agar dapat bermanfaat buat para pelaut.
AMBEIEN / WASIR
Apa itu ambeien/wasir? Apa penyebabnya? Gejala klinis, Pengobatan, Pencegahan

Masih ingat iklan di televisi dimana seseorang melubangi tempat duduknya? Ya... siapa yang tahan duduk berlama-lama bila terkena wasir. Walaupun tempat duduknya adalah merek terkenal, dengan jargon ‘Kalau sudah duduk lupa berdiri’.

Apa itu Ambeien / Wasir ?

Ambeien atau wasir dalam istilah kedokteran disebut dengan hemorhoid yaitu suatu kondisi dimana terdapat pelebaran pada pembuluh darah didaerah anus. Pelebaran pembuluh ini umumnya terjadi karena kebiasaan penderita yang sering sulit buang air besar akibat feses yang keras. Sehingga setiap kali buang air besar penderita harus mengejan sehingga meningkatkan tekanan didalam perut yang juga mendorong pelebaran pada pembuluh darah. Feses yang keras tersebut disebabkan oleh pla diet penderita yang tidak seimbang yaitu rendah serat dan tinggi karbohidrat serta lemak.

Rectum dan Anus



Apa penyebabnya ?
Keturunan, anatomi pembuluh daerah anus, diet tidak seimbang, faktor pekerjaan (yang dapat meningkatkan tekanan dalam perut), psikis dan usia (ketuaan) merupakan faktor-faktor resiko penyebab ambeien. Umumnya faktor yang menyebabkan terjadinya ambeien merupakan gabungan dari beberapa faktor resiko diatas.
Pada seseorang yang sebelumnya telah menderita ambeien maka apabila ia mengalami kehamilan hal ini akan dapat mempengaruhi penyakitnya tersebut karena adanya penambahan beban diperut dan juga peningkatan tekanan dalam perut, apabila pelebaran pembuluh darah yang telah ada bertambah besar dengan kehamilan dan dikhawatirkan dapat menghalangi poses persalinan normal maka biasanya diambil tindakan operasi caesar. Demikian pula pada ibu-ibu yang sebelum kehamilan tidak menderita ambeien maka setelah proses melahirkan ia dapat juga menderita penyakit ini karena tekanan yang dialami selama hamil dan selama proses melahirkan, hal ini banyak terjadi pada mereka yang selama hamil mengalami peningkatan berat badan yang sangat banyak dan proses melahirkan yang lama sehingga membutuhkan mengedan yang lama dan panjang.


Gejala Klinis
Gejala klinis yang nyata adalah perdarahan, darah yang keluar berwarna merah segar, tidak bercampur dengan feses. Bila ambeien tersebut bertambah besar maka dapat terjadi penonjolan keluar dari pembuluh darah yang melebar tersebut. Pada awalnya biasanya penonjolan tersebut dapat masuk seendiri kedalam lubang anus namun pada tahap lanjut penderita harus memasukkan sendiri penonjolan tersebut dengan jarinya. Dan akhirnya sampai pada suatu keadaan dimana penonjolan tidak dapat dimasukkan kembali. Kulit di daerah anus dapat mengalami iritasi dan menimbulkan rasa nyeri.

Pengobatan
Kebanyakan penderita ambeien di tahap awal (belum terjadi penonjolan pembuluh darah keluar anus) dapat diobati dengan tindakan lokal dan anjuran untuk memperhatikan dietnya. Dokter akan memberikan obat yang berbentuk peluru yang harus dimasukkan kedalam anus, obat itu bertujuan untuk mengurangi peradangan yang terjadi, membantu mengecilkan pembuluh darah yang melebar dan mengurangi rasa nyeri yang timbul.
Bila dengan pengobatan tidak ada perubahan atau bila telah terjadi penonjolan pembuluh darah keluar anus maka harus dilakukan tindakan operatif uuntuk mencegah perdarahan yang lebih hebat dan komplikasi lainnya. Tindakan operatif yang dilakukan bertujuan untuk mengikat dan mengecilkan penonjolan yang terjadi.
Pencegahan
Untuk mencegah terjadinya ambeien maka harus dihindari faktor-faktor yang menjadi penyebabnya misalnya obstipasi (susah buang air basar), banyak mengkonsumsi diet rendah lemak, banyak mengkonsumsi buah dan sayur, dan minum air minimal 8 gelas perhari. Perlu juga untuk menghindari makanan yang sangat merangsang usus seperti makanan yang pedas atau yang terlalu asam.

Tidak ada komentar: